Page 4 - 54 Al Ashri TK & MI.cdr
P. 4
IFTITAH
BUKAN SEKADAR
MADRASAH
DIGITAL
Drs. Dani Wahyudi
enjadikan MP sebagai menerapkan teknologi (pendidikan) memberlakukan kebijakan nasional
“digital school” atau dalam proses pembelajaran dan terkait penggunaan kertas dalam
Mmadrasah digital bukan memiliki kebiasaan digital cultur. dunia Pendidikan. Hal ini disebabkan
hanya sekadar untuk menjawab Peserta didik yang merupakan anak- ketersediaan bahan baku kertas, kian
tuntutan zaman dan kebutuhan anak generasi digital native akan hari kian terbatas. Maka tidak heran,
sesuai perkembangan teknologi mer as a nyaman bel aj ar dan pada era madrasah digital ketika kita
Pendidikan. Bukan hanya sekadar mengikuti kegiatan pembelajaran dan tidak melihat lagi peserta didik
tren-trenan. Bukan hanya sekadar Pendidikan di MP. membawa buku, baik buku tulis
keinginan agar MP berbeda dengan Sebenarnya, sudah banyak upaya maupun buku cetak (paket). Mereka
sekolah atau madrasah kebanyakan. yang dilakukan MP terkait persiapan beralih membawa tablet atau
T a p i , s e p e r t i y a n g p e r n a h terwujudnya madrasah digital, mulai smartphone. Kalau MP tidak segera
disampaikan Prof. Dede Rosyada, MA dari peningkatan literasi digital bermetamorfosis menjadi madrasah
di Kampung Sampireun, Garut (6/7), sampai pada dicanangkannya digital, MP akan tertinggal jauh dan
“Bagi Madrasah Pembangunan (MP), program percepatan digitalisasi kian sulit bersaing dengan sekolah
madrasah digital harus menjadi madrasah. Pendidik dan tenaga lain.
model atau branding. Lebih dari itu, kependidikan diberikan workshop, “Bukan Sekadar Madrasah
ke depannya MP harus menjadi pelatihan, dan pendampingan Digital”. Semoga harapan itu segera
inisiator digital school di Jakarta, berkelanjutan. Tak terkecuali, Komite terwujud. Meminjam istilah Prof.
atau bahkan Indonesia.” Madrasah dan orang tua peserta didik Hamid, Madrasah Digital yang MP
Merujuk pada pernyataan Prof. pun dilibatkan. Sosialisasi terus punya hendaknya berada pada level
Dede Rosyada di atas, mewujudkan digiatkan agar semua stakeholder positioning distinction branding
MP menjadi digital school atau merasa terlibat dan dilibatkan. (PDB), sehingga menjadikan MP
madrasah digital adalah sebuah Prinsipnya, sejumlah pihak yang “digital school” terdepan, insya-Allah
keniscayaan dan urgen. Apalagi t e r k a i t i k u t b e r p e r a n a k t i f (akan) indah pada waktunya. [DfB]
dibarengi dengan adanya keinginan mewujudkan dan menyukseskan
menjadi madrasah digital model atau madrasah digital.
menjadikannya sebagai branding, Mewujudkan MP bukan sekadar
sekaligus inisiator yang berada di madrasah digital penting untuk
garis depan. Di dalamnya guru dan disegerakan karena digitalisasi of
murid terpicu dan terpacu serta the word bergerak luar biasa, sangat
kondusif untuk selalu kreatif cepat. Pemerintah akan (segera)
2 2 Al Ashri
Al Ashri edis 54