Page 13 - Al Ashri 50.cdr
P. 13
SENI budaya
kami lakukan. Namun, tiba-tiba kamarku dibuka Akhirnya aku mengurungkan niatku untuk
begitu saja. meminta maaf. Aku benar-benar tidak punya
Ibukulah yang membuka. Dengan wajah teman lagi. Karin tidak masuk selama kurang
yang marah, ia memanggilku dan Karin untuk lebih satu minggu dan aku harus menjalani
turun ke ruang tamu. Kami membeku saat hidupku sendiri dan juga tatapan aneh.
melihat Rita, orang tuanya, dan dua orang Selama lima bulan terakhir aku dihukum, aku
polisi. Kami tertangkap. Polisi itu berhasil lebih banyak menghabiskan waktuku di kamar.
mencari siapa yang membuat akun tersebut. Entah itu tidur, baca novel, ataupun merenung.
Aku dan Karin ditanya dengan beberapa Selama aku merenung aku sadar apa yang telah
pertanyaan. Aku benar-benar takut, Orang tua aku lakukan sangatlah memalukan dan
Karin juga datang untuk menjemput Karin dan merugikan orang lain. Aku juga sadar bahwa
meminta maaf kepada Rita dan orang tuanya. semua hal harus dipikirkan terlebih dahulu
Kami akhirnya disuruh untuk menghapus akun dengan matang sebelum akhirnya dilakukan.
tersebut. Kami juga telah meminta maaf pada “Rita maafkan kami telah membuat akun
Rita karena telah menggunakan namanya. palsu untukmu.”
Masalah sudah selesai dengan Rita. Aku “Sebenarnya apa tujuan kalian membuat
sudah berkali-kali meminta maaf kepada Rita akun tersebut?” tanya Rita.
dan kedua orang tuanya. Namun, masalah “Kami hanya iseng Rita. Maafkan kami,”
dengan ibuku baru saja mulai. Aku dipelototi jelasku.
olehnya. Dia bertanya-tanya kepadaku apa yang “Iseng katamu? Kamu kan bisa saja
s u d a h a k u l a k u k a n .
Keputusan terakhir, Ibuku
menghukumku. Telepon
genggam dan laptopku
diambil, bahkan aku tidak
diperbolehkan menonton
tv.
Aku dihukum selama
lima bulan. Itu tidak adil
bagiku. Namun, aku sadar
b a h w a a k u l a h y a n g
membuat masalah, maka
aku harus menerima
apapun itu resikonya.
Aku benar-benar malu.
Berita tentang aku dan Karin
yang membuat akun palsu
sudah menyebar. Saat aku
tiba di sekolah, banyak
pasang mata yang melihat melakukan hal lain yang lebih positif.”
ke arahku. Ada yang berbisik juga. Saat itu aku “Kami tahu kami salah. Kami berjanji tidak
berencana mendatangi Rita sekali lagi untuk akan mengulanginya.”
meminta maaf. Namun, saat aku sampai di “Sudahlah, semua sudah terjadi. Kalian juga
kelas, Rita sedang bersama banyak teman satu telah sadar akan kesalahan kalian. Semoga
kelasku. Mereka memperhatikanku dengan kalian benar-benar menyesal atas perbuatan
tatapan yang tidak bisa aku artikan. kalian.”
Al Ashri edisi 50 11