Page 36 - 52 Al Ashri TK & MI.cdr
P. 36
PARENTING
CARA BIJAK
CARA BIJAK
CARA BIJAK
OBATI CANDU ANAK PADA DIGITALTI CANDU ANAK PADA DIGITAL
OBATI CANDU ANAK PADA DIGITAL
OBA
Neni Nasriyah, S.Pd.I
AcapkaIi saya dengar keIuhan banyak orang tua siswa lainnya saling menghormati dan menghargai.
tentang keseharian anaknya saat di rumah yang Di era millenial, dimana teknologi semakin
hanya asik bermain gadget dan berdiam diri di kamar. canggih, anak cenderung asik sendiri dengan
Enggan untuk duduk ngobroI, duduk bersama atau gadgetnya. Semakin menarik diri dan memiliki
bercanda dengan orang tua, bahkan saat ada perilaku anti sosial. Setiap detik yang dihadapi
kesempatan makan bersama keIuarga di luar pun mereka gadget. Sosok orang tua dan guru pun
Iebih memiIih tetap asik dengan gadetnya. perlahan terlupakan. Jika di era disrupsi ini kita tidak
Sebagai orang tua wajar merasa emosi ketika anak siap merefleksi diri, maka anak akan semakin
tidak mengenal waktu bersama gadgetnya. Teguran menjauh dari orang tua dan guru. Orang tua dan guru
kita tak dihiraukan, anak Iebih memiIih asik sendiri. dinilai membosankan dan ketinggalan zaman.
Orang tua yang bijak tidak akan menyaIahkan Gadget tidak selamanya berdampak negatif.
sepenuhnya pada anak, karena tanpa disadari Banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh anak
sebetulnya anak tau gadget itu dari orang tua. Anak agar semakin terampil dan berkarya. Seperti anak
sering melihat kita berlama-lama bersama gadget, saya sendiri, ketika wabah corona ia semakin dekat
meskipun itu terkait pekerjaan. Kita memberikan dengan gadget, semua ini tak bisa kita hindari. Kita
gadget saat anak usia baIita, dengan aIasan agar anak selaku orang tua bijak meresponnya, dampingi anak
kita anteng. Tanpa disadari, anak kita mulai kena kita saat bersama gadget. Alhasil anak saya tidak
candu gadget dan menjadi “anak digital”. Saat anak sembunyi-sembunyi saat menggunakan gadget.
kita sudah mengenaI bahkan ketergantungan pada Bahkan ia dapat belajar menggambar karakter komik,
candu gadget justru anak kitaIah yang kita saIahkan. doodle art, dan mengedit kartun di gadget.
Kejadian yang mengagetkan saya akhir-akhir ini Bukan hal yang gampang mengajak anak untuk
dan membuat merinding dengan berita di televisi memanfaatkan gadget untuk hal positif dan tidak
juga media sosial. Seorang anak kelas VIII SMP di lupa waktu saat bergadget ria. Dalam hal ini, orang
Pekanbaru dibully oleh temannya sendiri di dalam tua harus menjadi teladan terlebih dahulu. Tak cukup
kelas hingga patah tulang hidungnya (kompas.com). hanya dengan keteladanan, orang tua pun dituntut
Siswa SMK di Manado menghabisi gurunya hingga untuk menerapkan cara yang bijak (baca: efektif
tewas hanya karena tidak terima ditegur oleh guru parenting) jika menginginkan anak-anaknya bijak
tersebut. dalam menggunakan gadgetnya.
Berita tersebut sangat menyayat hati. Saya Mulai sekarang, kurangi waktu kita bersama
seorang guru dan juga orang tua merasa sedih, gadget di hadapan anak. Alihkan waktu lebih banyak
kecewa dan bertanya-tanya dalam hati, “Kenapa bersama mereka. Temani anak dengan gadgetnya,
semua ini bisa terjadi?” Namun itulah faktanya. awasi mereka dengan tontonannya, kemudian ajak
Sangat ironis memang. Seharusnya sekolah itu mereka untuk mengkomunikasikan nilai-nilai positif
tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, tempat apa yang mereka dapatkan. Tawarkan dan kenalkan
dimana seorang guru dan murid bisa saling project atau konten di gadget yang bersifat positif dan
berdiskusi hal-hal yang bermanfaat, guru menjadi yang dapat mengembangkan imajinasi mereka. (sea)
sosok panutan bagi siswanya. Siswa satu dengan
34 Al Ashri edisi 52