Page 14 - Al Ashri 49.cdr
P. 14
SENI budaya
ada di depan pintu klinik. Aku mengambilnya memarahiku.
dan menaiki pohon itu dengan hati-hati, pohon “Jadi, apa yang kalian lakukan?” tanyaku.
itu sangat tinggi. Saat sudah sampai, salah satu “Menggantung buku-buku ini di batang pohon
teman Mama membantuku duduk di batang lalu meminjamkan pada orang lain.” Mama
pohon. berbicara sambil menggantung buku pada
“Jadi, siapa namamu?” tanya temannya. setiap batang pohon.
“Kia.” jawabku singkat, aku berhati-hati karena Aku terdiam sejenak, betapa baiknya mama
takut jatuh dari pohon ini. “Aku Mel, ini Ana, sampai meminjamkan buku pada orang lain
dan itu Ica.” Teman mama yang bernama Ana yang tidak dia kenal. Sedangkan aku, bergaul
itu mengenalkan diri. dengan orang saja aku malas apalagi harus
“Nama yang bagus, dari mana kamu meminjam buku-bukuku pada orang lain.
berasal?” tanya mama. Aku tak tahu harus “Hei, Ica, aku mau buku dengan cover ungu
jawab apa, tidak mungkin aku bilang kalau aku yang sebelah sana!” teriak seseorang dari
ini dari masa depan. “Tapi, bagaimana aku bisa bawah. “Yang mana Ra, ini?” Mama menunjuk
sampai di sini?” tanyaku. buku di dekatnya, “Iya.” jawab orang tersebut.
“Seharusnya kami yang bertanya, saat ingin Mama menaruh buku itu di sebuah ember kecil
bermain di luar, kamu duduk seperti orang dan menarik tali di sampingnya, mirip cara kerja
pingsan, aku langsung memanggil ayahku yang bendera.
seorang dokter. Membawamu ke klinik dan ini Ember pun sampai di bawah, “Ini ambillah,
semua terjadi.” jelas mama. jangan lupa kembalikan ya.” Orang yang
“Sebenarnya, aku sedang pergi ke luar bernama Rani itu mengambil buku yang ada di
rumah karena Mamaku memarahiku karena ember kecil itu. “Terimakasih, akan
terus bermain. Aku ingin ke taman yang ada di kukembalikan besok.” Dia pergi dengan senang
sebelah sana.” Aku menunjuk sebuah taman, hati.
sebenarnya aku berbohong. “Bagaimana jika kita turun ke bawah dan
“Aku setuju, sangat tidak mengasyikkan saat bermain sesuatu?” tanya teman mama yang
ibumu memarahimu saat sedang bermain, bernama Ana. Semua menggangguk setuju, aku
kalau sudah besar aku tidak mau memarahi ikut saja. Salah satu dari mereka mengambil
seseorang hanya karena bermain.” ujar mama. karet yang disambungkan menjadi sangat
Dia bicara seperti itu, padahal dialah yang panjang. Cara mainnya mudah, hanya perlu
12 Al Ashri edisi 49