Profil Madrasah Pembangunan

Blog Details

Alvin Meraih Beasiswa S1 di Malaysia

Peserta didik MA Pembangunan lulusan 2020, Teuku Meurah Alvinazla Irsyasach (Alvin), mendapatkan beasiswa di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Alvin mengambil jurusan Teknik Mesin. Kesempatan Alvin melanjutkan studi di negeri jiran Malaysia itu melalui seleksi nilai rapot. Ia mampu menunjukkan nilai yang stabil, bahkan cenderung naik selama menempuh pendidikan di Blue School.

 

Universitas negeri yang terletak di Bangi, Selangor ini memberikan beasiswa (bebas biaya perkuliahan) kepada mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi. Selama menempuh pendidikan di kampus ini, Alvin harus mampu mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di angka 3,6. 

 

Melanjutkan pendidikan di luar negeri memang sudah menjadi target Alvin sejak kelas X MA. Alvin mengatakan, “Jangan percaya kata-kata yang mengatakan 'ah masih semester segini, bisa main-main', kalau memang niat kuliah di  kampus yang diinginkan, jangan main-main dengan nilai walaupun masih kelas 10. Bukan berarti 24 jam belajar terus, otak perlu istirahat, kalian juga perlu mabar sama temen-temen. Cari teman dan link, ini bakalan membantu banget untuk masuk kuliah, bahkan sampai kerja. Cari cara supaya bisa tetap dalam mood seneng. Kita pasti ada waktu down dan sebagainya, itu bisa menjadi penghambat. Solusinya, main sama teman dan curhat ke ortu.”

 

Alvin mengakui bahwa ia berada di lingkungan yang memberikan banyak dukungan terhadap dirinya. Ia  berterima kasih kepada guru-guru yang sudah dengan ikhlas mengajarkan banyak hal. Selain itu, ia merasa bahwa teman-temannya turut membantunya dalam meraih cita-citanya. Suasana kelas yang menyenangkan, membantunya menikmati proses belajar dengan mengasyikkan.

 

Orang tuanya memberikan dukungan berupa kebebasan untuk bisa memilih universitas dan jurusan yang ia inginkan. Orang tuanya juga yang menyarankan Alvin untuk kuliah di luar negeri. Namun, ketika Alvin di kelas XI ibunya berpulang ke rahmatullah. Hidup tidak selalu indah, ia meyakini bahwa musibah yang terjadi adalah proses pembentukan dirinya agar menjadi lebih baik. Ia pun percaya bahwa semua hal yang terjadi dalam hidupnya adalah atas ridho Allah. Bermimpi itu mudah, tapi untuk mewujudkannya dibutuhkan perjuangan yang tidak biasa. [im]