Kini, guru tak cukup hanya mengajar. Menulis pun harus dikuasai dan menjadi keahlian yang mumpuni, terutama menulis karya tulis ilmiah (riset) di jurnal-jurnal terakreditasi, baik nasional maupun internasional. Artinya, guru pun adalah peneliti yang harus memublikasikan karya tulisnya. Namun pada kenyataannya, menulis karya tulis ilmiah (riset) bukanlah hal yang mudah.
Atas dasar itulah, MA Pembangunan Jakarta mengadakan pelatihan menulis karya ilmiah untuk guru. Pelatihan menulis riset yang diinisiasi oleh Kepala Madrasah, Bapak Zakariya, M.A., merupakan salah satu program rutin tahunan di MA Pembangunan Jakarta. Pelatihan yang diikuti oleh 30 guru ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru. Sebagai pemateri, Bapak Indra Cahya Firdaus, M.Pd., menjelaskan beberapa manfaat penulisan artikel ilmiah. Pertama, melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif. Kedua, melatih penggabungan hasil bacaan dari berbagai sumber. Ketiga, memperkenalkan pada aktivitas kepustakaan. Keempat, meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis, serta memperoleh kepuasan intelektual.
Selain itu juga, pemateri kedua, Ibu Umi Muflikhah, S.Pd., memberikan sejumlah tips dalam membuat karya tulis ilmiah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih topik artikel ilmiah dan menentukan judul yang menarik. Untuk memperkaya tulisan, ia menyarankan agar penulis memperbanyak membaca referensi serta mengikuti pedoman penulisan artikel. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah menghindari plagiarisme.
Bapak Zakariya, M.A., mengungkapkan agar memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin, jangan takut untuk bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Terutama kiat-kiat mudah untuk menyusun karya tulis ilmiah. “Gunakan pelatihan ini menjadi sarana bertanya dan diskusi untuk menambah pengetahuan agar mendapatkan kisi-kisi terbaik dalam penyusunan karya tulis ilmiah,” ungkapnya. Ia menambahkan, materi yang didapatkan pada pelatihan ini dapat ditularkan ke anak didik agar tercipta peneliti muda yang handal dan mumpuni. [ER]