Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di masa pandemi dengan memaksimalkan penggunaan teknologi adalah blended learning. Madrasah Pembangunan (MP) menyadari perlunya memantapkan langkah dalam mengaplikasikan model pembelajaran tersebut. Menyikapi hal ini, guru MP mengikuti webinar secara virtual Zoom meeting bertema “Implementasi Blended Learning dan Optimalisasi Pembelajaran Daring”, dengan menghadirkan narasumber, Dr. Fauzan, M.A., Rabu (7/7)
Tertundanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah direncanakan MP karena lonjakan kasus Covid-19 tidak menghanyutkan semangat dewan guru dalam memberikan proses pembelajaran yang terbaik. Disebutkan oleh Dr. Fauzan, M.A., bahwa blended learning yang menjadi fokus madrasah saat ini adalah pembelajaran daring secara sinkron dan asinkron (luring), yaitu peserta didik tetap dapat merasakan pengalaman pembelajaran variatif, inovatif dan menyenangkan.
Dalam memberikan pembelajaran bermutu, baik secara daring maupun luring, pendekatan student center harus diutamakan. Ketika daring, maksimalkan interaksi dengan peserta didik melalui direct teaching. Sedangkan luring, dapat memanfaatkan bahan ajar yang sengaja disiapkan agar peserta didik memahami dan mampu mengimplementasikan pengetahuan, bahkan keterampilan yang dapat membentuk karakter mereka.
Pembelajaran yang berlangsung secara daring dan luring berujung pada penguatan nilai karakter. Kedua pembelajaran tersebut harus didesain dengan melibatkan aktivitas nalar peserta didik dan kegiatan yang mengarah pada perkembangan psikomotor peserta didik.
Beliau menekankan, “yang menentukan sukses tidaknya pembelajaran adalah bapak dan ibu guru, bukan teknologi. Teknologi hanyalah tool atau media. Yang membentuk anak-anak adalah kreativitas dan inovasi yang dilakukan gurunya. Terus berkreasi dan berinovasi. Lakukan yang terbaik untuk anak-anak didik kita.” [im]