MA Pembangunan mengadakan Rapat Kerja (Raker) di Aula MA Pembangunan, Kamis (9/7). Raker diikuti dewan guru MA Pembangunan untuk mempersiapkan proses pembelajaran selama satu tahun ke depan. Pada Raker tahun ini, diadakan pelatihan pembuatan Google Sites dan penggunaan aplikasi Fishbole. Selain itu, para guru juga merumuskan projek kolaborasi dalam sistem penugasan.
Penggunaan Google Sites diharapkan dapat memudahkan orangtua/wali peserta didik dalam memantau perkembangan belajar putra/putri mereka di rumah. Wakil Kurikulum MA Pembangunan, Ahmad Shohibul Wafa Z.A., M.Pd. menyampaikan bahwa setiap guru diharuskan memperbaharui laman sites mereka setiap minggunya. Oleh karena itu, pelatihan Google Sites pada raker tahun ini dianggap perlu agar para guru terbiasa dalam memanfaatkan Google Sites.
Selain pelatihan Google Sites, Fishbole dipilih sebagai salah satu aplikasi penunjang pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan selama PJJ, guru diminta kreatif dalam menyampaikan materi ajar agar peserta didik tidak merasa bosan. Dalam menggunakan Fishbole, guru dapat merekam video dan suara. Fishbole ini nantinya dapat diakses offline oleh peserta didik. Bapak Yanuar Anas Bolkiah, M.Pd. menjadi trainer dalam pelatihan ini.
Rif’atunnaily Al Mastury, S.Kom., guru prakarya, menyampaikan “Pelatihan ini bagus untuk para guru karena jadi semakin banyak pilihan aplikasi untuk membuat materi pembelajaran yang menarik. Tetapi, itu kembali lagi kepada kemampuan guru dalam membuat materi yang menarik. Walaupun hanya menggunakan power point, tapi kalau bisa membuat animasi bagus, akan menjadi menarik.”
Penugasan yang menggali kreativitas namun tidak memberatkan peserta didik pun menjadi sorotan MA Pembangunan. Projek kolaborasi menjadi pilihannya. Dalam 1 semester setiap mata pelajaran hanya diperbolehkan memberikan 2 tugas dan 1 projek kolaborasi. Dalam projek kolaborasi, peserta didik hanya mengerjakan 1 projek namun sudah mencakup semua mata pelajaran. Sebagai contoh di kelas X IIS, terdapat Grand Project “Peta Persebaran Covid-19”. Peserta didik akan membuat animasi dengan kaidah-kaidah pembuatan peta. Peserta didik memberikan uraian singkat mengenai persebaran Covid-19 di salah satu provinsi di Indonesia. Peserta didik memperhatikan aspek-aspek dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lain-lain.
"Belajar dari pengalaman PJJ darurat semester lalu, pembuatan tugas kolaborasi menjadi salah satu media untuk mengurangi pressure kepada peserta didik. Karena sebelumnya peserta didik mengeluhkan tugas yang menumpuk tiap harinya," tutur Monica Harfiyani, M.Pd., guru Bahasa Indonesia. [im]