Proses pembelajaran secara online di rumah tahap 1 telah terlewati. Seluruh peserta didik MA Pembangunan telah melaksanakan pembelajaran di rumah selama lebih kurang 3 bulan, April, Mei dan Juni. Selama 3 bulan, para guru dan peserta didik harus dapat beradaptasi dengan cara belajar yang berbeda. Tidak dapat dipungkiri proses pembelajaran di rumah yang telah dijalani belum sempurna. Oleh karena itu, dalam upaya memaksimalkan proses kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), MA Pembangunan melakukan survei kepada peserta didik kelas X, XI dan XII dalam mengevaluasi kegiatan belajar di rumah. Survei yang dilaksanakan pada Juni 2020 ini memberikan hasil yang cukup mengejutkan.
Survei yang dilakukan kepada lebih kurang 300 peserta didik MA Pembangunan, memberikan hasil: 86,4% peserta didik menilai bahwa langkah-langkah penyajian yang diberikan oleh guru dapat dipahami dengan jelas, 87,2% menyampaikan bahwa cara berkomunikasi yang digunakan selama PJJ sudah efisien, 86,5% peserta didik termotivasi oleh dewan guru, 86,5% dari peserta didik mengakui bahwa penggunaan aplikasi digital telah bervariasi, 86,6% setuju metode pembelajaran yang digunakan oleh para guru menarik, dan 87,7% beranggapan bahwa teknis penilaian yang ada sudah baik. Dari data-data tersebut dapat ditarik angka, sebesar 86,9% peserta didik merasa puas dengan PJJ daring di Madrasah Aliyah Pembangunan.
Salah seorang peserta didik, Ratu Anisatun ( XI MIA 2) mengungkapkan, “Saya cukup puas dengan PJJ kemarin, karena sekolah cepat tanggap ketika peserta didik mengalami permasalahan seputar pelaksanaan PJJ, terutama wali kelas. Meskipun begitu, saya tetap lebih menyukai belajar dengan tatap muka di kelas, karena interaksi antara guru dan peserta didik secara virtual terasa ada yang kurang.”
Namun demikian, perbaikan-perbaikan dalam kegiatan PJJ harus tetap dan terus-menerua dilakukan agar proses pendidikan dapat menggali potensi terbaik peserta didik dan mengembangkannya secara optimal. [im]