Profil Madrasah Pembangunan

Blog Details

TSP for Excellent Service

Ada yang berbeda pada proses pembelajaran di Madrasah Aliyah pada Kamis (5/3/2020), peserta didik kelas XII melaksanakan TSP atau Tutorial Service Program. Program ini dilaksanakan untuk lebih memantapkan peserta didik kelas XII IIS dan MIA dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Madrasah.   

 

Peserta didik dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 - 6 orang. Mereka mengikuti pembelajaran TSP secara moving class yang terdiri dari 4 sesi mata pelajaran UN (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran pilihan). Kelompok TSP disusun berdasarkan karakteristik mata pelajaran pilihan dan kemampuan akademik yang sama dari peserta didik. Hal tersebut guna memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran TSP. Bagi kelompok dengan kemampuan akademik tinggi, materi yang disajikan pun bisa lebih tinggi (HOTS). Sebaliknya, untuk kelompok dengan kemampuan akademik yang tidak terlalu menonjol, pembelajarannya diarahkan pada penguasaan materi/indikator UN. Secara umum, pembelajaran TSP bersifat fleksibel tergantung kebutuhan peserta didik.

 

TSP dirancang agar pembelajaran yang disajikan menyenangkan, serius, santai dan tentunya menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Sehingga peserta didik tidak merasa tertekan dalam pembelajaran TSP. Peserta didik sangat menyukai pembelajaran semacam ini, karena selain sistem pembelajarannya yang unik peserta didik pun dimanjakan dengan snack break dan makan siang lengkap dengan hidangan penutupnya. Hal tersebut merupakan bagian dari excellent service madrasah terhadap peserta didik.

 

Riska Raudhatul kelas XII MIA 2, menyatakan “Menurut saya TSP sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan siswa. TSP menjadi menyenangkan dan menarik karena jumlah siswa per kelompok yang sedikit sehingga pembelajaran menjadi kondusif. Selain itu, kelompok dengan jumlah yang sedikit juga bermanfaat untuk teman-teman yang kadang punya rasa minder atau malu untuk bertanya di kelas, sehingga saat  tidak memahami materi yang diajarkan mereka bisa bertanya kepada guru sampai mengerti. Saat kegiatan TSP saya merasa sangat senang dan nyaman, karena diselingi dengan bermain quiz atau games lainnya. Dengan begitu otak kami menjadi rileks dan dapat memahami pelajaran dengan mudah. Gaya belajar santai ini juga menjadikan siswa tidak takut untuk bertanya dan sharing tentang gaya belajar masing-masing. Makanan juga merupakan faktor TSP menjadi menyenangkan karena, setelah kita capek berfikir dan belajar kita dapat menyantap makanan yang sudah disediakan dari sekolah tanpa harus mengeluarkan uang. Jadi kita lebih semangat untuk belajar.” [im]

 

 TSP for Excellent Service

 

Ada yang berbeda pada proses pembelajaran di Madrasah Aliyah pada Kamis (5/3). Peserta didik kelas XII melaksanakan TSP (Tutorial Service Program). Program ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan peserta didik kelas XII IIS dan MIA dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Madrasah.  

 

Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, yang terdiri dari 4 - 6 orang. Mereka mengikuti pembelajaran TSP secara moving class yang terdiri dari 4 sesi mata pelajaran UN (Matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan mata pelajaran pilihan). Kelompok TSP disusun berdasarkan karakteristik mata pelajaran pilihan dan kemampuan akademik peserta didik yang sama. Hal tersebut guna memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Kelompok dengan kemampuan akademik tinggi, materi yang disajikan pun bisa lebih tinggi (HOTS). Sebaliknya, kelompok dengan kemampuan akademik tidak terlalu menonjol, pembelajarannya diarahkan pada penguasaan materi/indikator UN. Secara umum, pembelajaran TSP bersifat fleksibel, tergantung kebutuhan peserta didik.

 

TSP dirancang agar pembelajaran yang disajikan menyenangkan, serius, santai dan tentunya menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Peserta didik merasa nyaman. Peserta didik sangat menyukai pembelajaran semacam ini, karena selain sistem pembelajarannya unik, peserta didik pun dimanjakan dengan snack break dan makan siang serta hidangan penutupnya. Hal ini bagian dari excellent service madrasah terhadap peserta didik.

Riska Raudhatul (XII MIA 2), menyatakan, “TSP sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan siswa. TSP menjadi menyenangkan dan menarik karena jumlah siswa per kelompok sedikit sehingga pembelajaran menjadi kondusif. Kelompok dengan jumlah yang sedikit juga bermanfaat untuk teman-teman yang punya rasa minder atau malu untuk bertanya di kelas. Di sini mereka bisa bertanya kepada guru sampai mengerti. Saya merasa sangat senang dan nyaman, karena saat TSP sering diselingi dengan bermain quiz atau games. Dengan begitu, otak kami menjadi rileks dan dapat memahami pelajaran dengan mudah. Gaya belajar santai ini juga menjadikan siswa tidak takut sharing tentang gaya belajar masing-masing.” (im/ed.dw)