Profil Madrasah Pembangunan

Blog Details

Workshop Project Based Learning: Implementation Model

Madrasah pembangunan UIN Jakarta mengadakan Workshop bertajuk Project Based Learning: Implementation Model di Aula Mukti Ali pada tanggal 14 Maret 2020. Peserta pada workshop ini adalah guru Madrasah Pembangunan dari tingkat TK, MI, MTs dan MA. Workshop ini diadakan untuk memantapkan penggunaan metode PBL (Project Based Learning) dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Pembangunan. PBL adalah salah satu metode dalam pembelajaran dimana peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan bekerja dalam suatu periode waktu tertentu. Ibu Sonya Sinyanyuri menjadi narasumber pada lokakarya kali ini.

 

Ibu Sonya, biasa beliau disapa, menyampaikan bahwa dalam penerapan metode PBL sangat ditekankan agar dapat kontekstual. Sehingga nantinya dapat diterapkan dan memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peserta didik harus mampu memanfaatkan apa yang ada di lingkungan mereka. Tidak dipungkiri, teknologi dibutuhkan dalam membantu terlaksananya PBL ini.  

 

Project based learning membutuhkan pertanyaan yang menantang. Sehingga dibutuhkan penelitian yang terus menerus, yang jawabannya tidak dapat ditemukan dengan mencarinya melalui internet. Fokus yang dikembangkan adalah keterampilan abad 21, yaitu critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), creativity (kreativitas), communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan ability to work collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). Dengan metode PBL ini peserta didik dapat mengasah keterampilan mereka agar kelak tidak gagap ketika harus terjun ke masyarakat.

 

Peran guru juga penting sebagai fasilitator dan supervisor. Guru menjadi orang yang dapat memberikan feedback berupa kritikan membangun dan revisi yang dibutuhkan dalam projek yang dibuat peserta didik. Selain itu, guru harus dapat mengukur sejauh mana pembelajaran telah dilaksanakan. Sudah sesuaikah dengan kurikulum yang telah dibuat atau perlu dilakukan perubahan agar pembelajaran sesuai dengan jalurnya. Dalam hal penilaian, guru pun harus transparan, agar peserta didik mengetahui apa saja yang menjadi kriteria penilaian dalam projek mereka. Penilaian yang dilakukan tidak hanya di akhir, tapi juga penilaian proses selama peserta didik menuntaskan projek mereka.  

 

Dr. Bahrissalim M.A., selaku direktur Madrasah Pembangunan, menyampaikan harapannya kepada para peserta loka karya untuk tidak menunggu dipilih menjadi guru penggerak, tidak menunggu untuk digerakkan, tetapi mulai menjadi guru yang terus bergerak dalam menjadikan Madrasah Pembangunan, madrasah yang terbaik untuk peserta didiknya. [im]